Morbidelli Mengkritik Keghoiban #BanGhoib Yang Performanya Berubah-Ubah Sebagai Penyebab Rider Menjadi Sangat Agresif Di Lap-Lap Pertama

 

Rider cool Morbidelli meskipun menerima hukuman Long Lap Penalty di hari Minggu #SpanishGP yang sama dengan #JurdunBelagu Snack Taro enggan menyalahkan siapa pun perkara mereka satu team kena penalti. Nampaknya kondisi Papa Alice yang kembali harus absen kali ini dengan cedera patah tulang humerus (setelah di #ArgentinaGP absen karena memar kena seruduk di #PortugueseGP) membuatnya mengerti bahwa penalti diperlukan untuk membuat rider lebih "berpikir" untuk membuat manuver dengan resiko tinggi agar rider yang start di track tidak semakin hari semakin berkurang karena jadi korban tindakan "wajar grasak-grusuk karena itu baru lap pertama".

"Itu start yang gila. Kita harus mulai memikirkannya dengan sangat intens. Sudah ada beberapakali red flag. Ada momen yang sangat menakutkan di sana. Jika semuanya berjalan dengan baik (rider bisa mengambil resiko lebih tanpa menyebabkan rider lain terluka), maka itu adalah sebuah pertunjukan Tetapi kita harus mulai berpikir keras tentang solusinya" kata Morbidelli yang gosipnya juga ditegur oleh ayank bebeb Vale soal pentingnya menghargai rider lain ketika membuat manuver, menjadikan Ayrton Senna sebagai contoh untuk membantunya tenang. Pada akhirnyadia dengan ikhlas membayar LLP, yang somehow justru membantunya keluar dari jebakan group yang membuatnya sulit berkendara karena penyakit Yamaha memang adalah g bisa dipake ngintil.


"Saya terjebak dalam group selama dua lap pertama dan sangat kesulitan. Anehnya, Long Lap Penalty itu untuk saya bahkan sebagai semacam penyelamatan, saya bisa menghirup udara bebas, dan performa saya meningkat. Tetapi jelas bahwa motor meningkat ketika Anda dapat berkendara dengan bebas (bukan dalam group)" kata rider cool yang enggan meributkan siapa yang salah soal insiden Snack Taro akhirnya bisa mulai melihat apa yang juga jadi faktor utama para rider menjadi sangat agresif pada saat start. Karena ban yang dikombinasikan dengan aero berbeda ternyata memberi efek berbeda-beda pada motor. Ditambah perubahan suhu track membuat perilaku ban sulit diprediksi. Sehingga rider lebih memilih mengambil resiko besar (tanpa memikirkan resiko pada rider lain) di lap-lap awal setelah start karena itu adalah saat grip ban bisa diprediksi. Setelah beberapa lap dan suhu tinggi plus aerodinamis, performa ban menjadi tidak bisa diprediksi.
 

"Kita perlu menyelesaikan masalah. Ini adalah Michelin, Anda perlu mengerjakan hal-hal ini. Teknologi harus berada pada level yang sama di semua bidang. Sekarang sepertinya teknologi sepeda motor semakin berkembang karena teknologi itu menjadi kartu truf. Jangan salah paham, bannya sangat bagus. Tetapi juga memiliki titik lemah. Jika sangat panas, mereka memiliki kelemahan. Kinerjanya turun dan semuanya tergantung pada suhu dan tekanan di ban depan. Jika dingin, maka bannya baik-baik saja, sebenarnya. Tapi pada kondisi saat ini. Ini Masalah! Pembalap harus sangat memperhatikan ban. Masalahnya adalah, ketika Anda memenangkan suatu posisi, Anda harus bisa mempertahankannya. Dengan ban ini, setiap posisi menjadi sangat penting. Anda bisa melihat bahwa pembalap mengambil risiko apa pun padasaat start untuk mendapatkan posisi. Semua orang start dengan tujuan untuk mendapatkan posisi sebanyak-banyaknya. Situasi berbahaya ini banyak berkaitan dengan ban depan" tambah Morbidelli yang menanggapi #BanGhoib Michelin yang seperti biasa menyangkal agresifitas rider tidak ada hubungan dengan pernurunan performa ban ketika sangat panas tetapi juga aerodinamis yang digunakan oleh pembalap.

"Kalau begitu, Anda harus memilih. Jika itu adalah aerodinamika, maka Anda harus memutuskan: Menjadikannya teknologi canggih untuk mengurangi atau meningkatkan ban. Anda harus memilih" katanya yang lebih memikirkan ide agar ban memiliki performa konstan sehingga ketika aerodinanis berkembang, performa ban bisa diprediksi karena parameternya konstan. Gw sudah pernah bahas soal ban ini yak. Ban yang berubah-ubah dari tahun ke tahun untuk mengantisipasi "perkembangan aerodinamis" membuat perkembangan aerodinamis juga semakin berkembang tidak terkendali karena parameter grip ban juga berubah gegara perkembangan aerodinamis tahun sebelumnya. Jadi ibarat telur dan ayam, kagak klar-klar ributya. 

Contoh 2 tahun lalu aerodinamis hanya terbatas winglet. Ban baru tahun lalu pun nongol katanya untuk mengantisipasi perkembangan aero. Ya kembali lagi tu masalah grip, pabrikan kembangkan lagi #AntiGarpu, rear aero dan body aero tahun lalu. Karena itu tahun ini ban baru lagi, katanya untuk mengantispasi aero, ya masalah yang dihadapi pabrikan kembali lagi, grip susah, bikin lagi aero baru. Lower aero sampe difuser swing arm. Jangan salah tahun depan bakal ban baru lagi untuk mengantisipasi aero, karena itu sudh pernah gw posting yak waktu winter test. Jadi yang ini masalah grip berputar-putar. Aero terus berubah untuk beradaptasi dengan performa ban, tetapi ban terus berubah karena beradaptasi dengan aero. Telur VS ayam. Kuaci...???

 

.. Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar