Paolo Ciabatti Perkara Diskriminasi Hukuman di MotoGP: Pendapat Kami Singkat

 


Diskiriminasi penalti di MotoGP seperti podcast terakhir gw #FrenchGP Part 2 memang bukan sekedar berisik. Sudah sejak lama kalian tau klo rider dari sponsor tertentu dan dengan julukan (dari gw) tertentu susah bingit dapat penalti. Tapi gilirn rider tertentu yang merugikan rider-rider yang susah dapat penalti justru malah penalti turun segampang meludah ke tanah. Inilah yang disoroti oleh Paolo Ciabatti. RD Steward yang di #FrenchGP kemarin pada rapat Komisi Keselamatan mengatakan memberi penalti satu posisi kepada #JurdunKonspirasiGagal Pecco Bagnaia di #SpanishGP sesederhana perkara kontak, justru g menurunkan penalti sama sekali pasca #JurdunDrakor Marc Marquez menyenggol Pecco di Sprint Race dan membela diri bahwa "ini bukan kompetisi dansa,senggola memang harus kalau balapan". Tetapi ketika Marcobez  membuat #JurdunDrakor keluar lintasan tanpa menyentuhnya, justru dikanakan penalti satu posisi yang menurut #ABR sakit jiwa justru penalti itu terlalu ringan.

"Pendapat kami dapat diringkas secara singkat. Jika ada perilaku seperti Marc Marquez di balapan Portimao harus dihukum. Mereka harus memberi penalti atas insiden seperti Nakagami ke Barcelona, 2022, saat dia mengeluarkan Bagnaia dan Rins dari balapan. Alex Rins mengalami patah tulang di pergelangan tangan. Tapi Nakagami tidak dihukum... Jika ada manuver penting seperti Marquez di Portugal atau Nakagami di Barcelona, kami menganggap insiden ini bukan sebagai insiden balapan. Ketika Jack Miller melakukan manuver menyalip yang jauh lebih agresif melawan Jorge Martin di tikungan terakhir, dia tidak dihukum. Tidak ada yang terjadi di sana. Nol! Di balapan yang sama (Pecco dipenalti satu posisi atas manuver pada Jackass). Regulasi tersebut sudah dijelaskan kepada para pembalap pada hari Jumat, namun mereka tidak menerapkannya keesokan harinya. Tindakan tersebut tidak berlaku lagi. Karena Marc Marquez meninggalkan bekas di baju Bagnaia, dia menyenggolnya, tapi tidak ada sanksi... Jadi masih kurang konsistensi" kata Ciabatti yang menegaskan cedera pada Enea Bastianini bukan karena Luca Marini sengaja atau grasak-grusuk sehingga memang Luca tidak layak mendapat penalti karena jarak Enea dan Luca memang jauh ketika Luca crash dan motornya tok tergelincir crash ke arah Enea.

"Anda memasuki tikungan dan kehilangan bagian depan. Sayangnya, Enea ada di track luar, tetapi tidak ada niat di sana, oleh karena itu Anda tidak dapat mendefinisikan hal itu sebagai irresponsible. Bagi saya, kejadian seperti ini merupakan bagian dari balap motor" tutup Ciabatti.

Aniway pasti ada #FansToxic yang bakal nyeletuk gw bela anak didik Valentino Rossi. Coba itu sesama fans Quartararo lu beliin dia tissue biar bisan angis kejer di pojokan tiap habis baca artikel gw. Atau sekalian lu kasih obat penenang biar dia g sakit jiwa tiap baca postingan gw. Wkwkwkwkwk. Idup udah ribet malah lu bikin ribet, tooong. Kuaci kopong lu...


.. Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Bentar perasaan gw sih mbakyu yang gw liat juga justru idola dia (pens toksik) justru yang bela nya lebih banyak lho malahan dari banyak pihak pula lho 🙃

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaaa tapi kan gw g bela dia waktu sama sama Pecco tahun lalu plus kemarin perkara dia kena penalti gegara nyeruduk Papa Alice. Kan mulai dri situ gw rajin dapat rengekan soal ngebelain murid bebeb Vale. Ekekekekek.

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...