Pecco VS Papa Nina Berakhir Damai Tanpa Drama Penalti: Papa Nina Grasak Grusuk Karena Yakin Bisa menang, Pecco Mempertahankan Line

 


Berawal dari manuver Papa Nina yang merangsek dari barisan belakang karena yakin dia bisa menang, yang dijawab oleh #JurdunKonspirasiGagal dengan mempertahankan line racingnya dri manuver Papa Nina. Ujungnya terjadi senggolan ketika Papa Nina melebar dan mencoba kembali ke racing line sedangkan Pecco mencoba mempertahankan racing line dia. Papa Nina gagal mengendalikan motornya dan akhirnya menyenggol Pecco ketika crash. Papa Nina menegaskan itu hanya insiden balapan meskipun #ABR menganggap itu salah Pecco karena tidak memberi ruang kepada Papa Nina ketika melebar (lah balapan kok ngasih orang ruang padahal yang melebar dan menyerang bukan dia). Meski tampak di pinggir track dia mengamuk pada Pecco yang bahkan belum sempat berdiri karena kakinya ternyata terkilir.

"Insiden balapan. Saya tidak masalah, kami adalah dua rider yang menghormati fair play dan kami jarang ribut. Ini merupakan keuntungan untuk melakukan klarifikasi. Namun, dalam balapan ini kami perlu menenangkan semua orang, jika tidak, Anda tidak akan tenang hingga akhir musim. Untuk saat ini belum ada keputusan dari Race Direction. Balapan sudah berakhir, tetapi finish dengan nol poin di akhir pekan di mana Anda bisa menang itu sulit. Saling dorong? Adrenalin mengambil alih . Ini adalah minggu-minggu yang dimana saya mencoba jalani dengan baik, tetapi, ternyata tidak sesuai ekspektasi, maka Anda sampai pada titik di mana Anda sedikit gelisah. Beberapa rider lain mungkin sedikit tenang. Hari ini saya sangat kesal karena saya merasa bisa menang, saya sangat kesal dan sulit menerima crash itu. Dan tidak masalah, kami adalah dua rider yang saling menghormati dan apa yang terjadi di track tetap di track" kata Papa Nina lalu menjelaskan apa yang terjadi versinya.

"Saya melewati Pecco mungkin terlalu clean dan saya melebar sedikit. Kemudian saya menikung dan saya menemukan diri saya bersama Pecco di area itu. Saya pikir kami perlu sedikit lebih banyak ruang dan kami bersenggolan. Untuk memahami apakahada yang perlu bertanggung jawab itu sulit, saya pikir saya melakukannya dengan menyisakan sedikit lebih banyak ruang untuk menikung, tetapi begitulah balapn. Pecco di luar line? Saya tidk memperhatikan. Pertama kali kami bersenggolan, dia menyentuh rem depan dan saya tidak bisa mengendalikan motor, sejak itu saya tidak dapat berbuat apa-apa. Saya melaju sangat cepat akhir pekan ini, dan sekarang saya ingin memulai kembali di Mugello. Saya mengerti banyak hal di sini, tidak ada peluang untuk menang" kata Papa Nina.

Si kinyis Pecco sendiri mengakui dia memaklumi emosi Papa Nina di pinggir track, tetapi perkara senggol menyenggol dia bilang itu adalah usahanya mempertahankan keuntungan racing line karena Papa Nina melebar. Meski pada akhirnya kakinya terkilir toh dia baik-baik saja.

"Konsekuensi dari crash? Tampaknya pergelangan kaki saya terkilir, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Pergelangan kakinya agak bengkak, tapi saya baik-baik saja. Pada saat itu, saya tidak memaksakan diri, saya memutuskan untuk menunggu sebentar karena Anda harus punya strategi (untuk balapan panjang) dan saya salah, mungkin, bila saya bereaksi dengan baik ini tidak terjadi. Ini adalah balapan, sayangnya, itu terjadi dan memang terjadi. Lap tersebut saya melihat bahwa kami adalah sekelompok 4 rider yang semuanya menyerang, dan jika memang demikian, selalu ada seseorang yang cenderung melebar atau terpisah group. Saya seharusnya bereaksi, dan sebaliknya saya mempertahankan margin, mengatakan bahwa balapan itu panjang dan menunggu sebentar, tetapi setiap kali Anda melakukan penalaran seperti itu, selalu ada sesuatu yang terjadi, dan yang terbaik adalah mengikuti naluri Anda" kata Pecco.

"Itu jelas kecelakaan balap, keadaan yang tidak menguntungkan, mungkin bisa dicegah oleh keduanya. Dia melewati saya sedikit, saya berada di track saya dan saya menikung pada titik di mana saya akan menikung dalam setiap kasus, sementara dia kesulitan mempertahankan line. Kami bersilangan, juga bersenggolan dengan sangat keras, dan hanya itu. Reaksi setelah jatuh, adrenalin dan keteganganlah yang terkadang mempermainkan Anda. Rasa takut cenderung bisa mengarah ke agresif" tambah Pecco.

Tapiteteup gw g suka cara papa Nina ngamuk ketika Pecco belum berdiri. Tapi gw harus akui, Pecco dapat santan instan gegara bilang g setuju sama bebeb Vale bahwa dia selalu balapan buruk kalau start dari pole. Yang sejauh ini terbukti sang guru memang benar. Ekekekek.

.. Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Boro Gua seneng liat manuver vinales di chicane mbakyu eh lamah gini 😅

    BalasHapus
  2. Berawal dari jokes vale jadi pada tau deh kelemahannya pecco

    BalasHapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...