Papa Kembar Mengkritik Kepengecutan #JurdunDrakor Marc Marquez Dan Politik Pembenaran Sesama Rider Jurdun Dalam Menuntut Penalti: Marc Melakukan Banyak Pengulangan

Sejak #SpanishGP meributkan perkara layak tidaknya suatu penalti diberikan atas suatu manuver, Papa Kembar sekalu wakil ketua geng yang paling mengutamakan keselamatan pembalap kembali concern soal penalti. Dia enggan mengomentari apakah #JurdunBelagu Snack Taro layak dijatuhi pmalti atau tidak karena dia g menyaksikan insiden itu, tetapi soal insiden antara #JurdunKonspirasiGagal Pecco Bagnaia dan Jack Miller, dia menyaksikan sendiri dan dia setuju bahwa Pecco layak diberi penalti ringan untuk kesalahan kecil yang dibuatnya ketika menyalip Jack Miller. 

"Saya tidak menyaksikan itu  (insiden Quartararo) jadi saya tidak bisa berkomentar, tetapi saya melihat langsung kejadian antara Pecco dan Miller karena mereka ada di depan saya. Pecco mengambil resiko di line yang kecil dan tentu saja bila terjadi kontak itu akan membuat rider lain dengan mudah kehilangan bagian depan. Itu memang hanya kesalahan kecil jadi dia juga layak diberi penalti kecil (turun satu posisi)" katanya menanggapi kisruh penalti di #SpanishGP. Dia juga mulai mengkritik Double Long Lap Penalty si biang kerok #JurdunDrakor Marc Marquez yang diputuskan untuk ditunda keputusannya oleh MotoGP Court hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Dia menuding Marc pengecut dengan mencoba ngeles dari hukuman yang menurutnya ringan karena si biang kerok itu sebenarnya sudah melakukan beberapa kali pengulangan tetapi selalu lolos penalti. Standar ganda sesama rider dalam membenarkan manuver Marc Marquez juga menjadi sasaran kritinya.

"Kami tidak ingin mengkritikmu, Marc, tapi jujurlah dan hadapi itu. Itu terjadi, baik dan buruknya. Berapa banyak senggolan yang dilakukan Marc dan berapa banyak yang dilakukan oleh mereka dua puluh pembalap lainnya? Tentu, itu (senggolan) bisa terjadi pada siapa saja. Tetapi berapa kali hal itu terjadi padanya dan bagaimana akibatnya? Apa yang saya katakan tidak bersifat personal. Bagi saya, itu adalah insiden yang dapat dicegah dan bisa saja memiliki konsekuensi yang jauh lebih serius. Semua orang menyerukan sanksi untuk Nakagami (kasus #CatalanCrash yang berbuah Rins patah lengan tapi #PangeranDrakor lebih lama di RS padahal g kenapa-napa), tapi pada Marc mereka tidak berani, Jika kita bertanya soal Marc pada Fabio (Quartararo) dan Pecco (Bagnaia), jawaban mereka adalah 'ya, tidak apa...'" kritik Papa Kembar atas politik pembenaran yang dilakukan oleh para rekan ridernya. Memang Pecco dan Snack Taro menganggap Marc tidak layak penalti meskipun melakukan kesalahan karena itu adalah lap-lap pertama race.

"Ini bukanlah kebencian. Di masa lalu saya berdebat dengan Petrucci atau Bezzecchi, tetapi kami meninggalkan segalanya di track. Ketika Anda menilai suatu tindakan, nilailah tindakan itu dengan adil... Saya tidak berbicara tentangnya dengan itikad buruk. Bagi saya, aksinya (di Portimao) sangat buruk dan pantas mendapatkan penalti yang lebih besar dari yang mereka usulkan. Dia masih bisa menjadi juara. Pertanyaannya adalah dia datang dalam kondisi apa, sama seperti halnya kondisi Honda, tak terkecuali untuk poinnya..." tutup Papa Kembar.

Soal standar ganda tuntutan para rider untuk penalti kepada rider-rider jurdun juga lumayan menggelitik gw. Kemarin Marcobez sebagai salah sati rider yang terlibat dalam insiden #Jurdunbelagu Snack Taro mengatakan bahwa menurutnya Snack Taro menyentuh dia lebih dahulu sebelum menyentuh Papa Alice. Ini berbeda dengan tudingan Snack Taro bahwa Papa Alice lah yang menyenggol koplingnya lebih dulu sebelum dia menyeruduk Marcobez dan berakhir menyenggol Papa Alicekarena g bisa mengendalikan motor pasca senggolan dengan Bez. Bez juga mengatakan memang ada kesalahan kecil di sana, Snack Taro hanya perlu mengerem sedikit lebih awal (ini yang gw bilang dia telat masuk tikungan dan memilih late braking lalu menyenggol Bez dengan posisi motor terlalu mepet ke Papa Alice). 

Hal lain yang menjadi inti keheranan gw adalah dia bilang "Saya tidak mau berbicara (buruk) soal Quartararo". I mean, why...??? Karena dia jurdun...?? Makanya pas Papa Kembar mengkritik politik pembenaran #JurdunKonspirasiGagal dan #JurdunBelagu soal #JurdunDrakor gw jadi ngeh, sepertinya para rider jurdun punya politiknya sendiri. Nampaknya mulai ada hirarki di antara para rider MotoGP...?? Bukan cuma di dalam team/pabrikan tertentu...??

PS: Gw belum recording podcast. Kemarin g bisa konsen gegara kamar bau dupa. Hari ini gw ada urusan keluarga pulang nyangkul duit. Mudah2an bisa akhir pekan recording.

.. Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar