Stefan Pierer Yang Merasa Bahkan Para Pabrikan Jepang Enggan Menerima Konsesi: Itu Penghinaan Bagi Mereka (Yang Ngintil Gw Pasti Sudah Lama Dengar Gw Bilang Hal Yang Sama)

 


 Ketika podcast #DutchGP Assen gw udah bilang para pabrikan Jepang sebenarnya enggan menerima konsesi seperti apa pun alasan wakil ketua DPRD Tingkat Pusat Carlos Ezpeleta membenarkan perlunya perubahan aturan konsesi demi Saving Private (Princess) Marc. Why? Karena orang Jepang itu harga dirinya tinggi. G ada satu pun dari mereka mau membahas rencana perubahan konsesi atas nama "takut mereka hengkang dari MotoGP". Terutama Honda yang punya dana berlimpah. Mereka hanya perlu waktu yang sebenarnya tidak akan dipermasalahkan bila para tuan putri mereka beserta para fans yang toxic berisik terutama #ABR tidk sibuk mengeluhdi media bahkan sampai berani pamer jari tengah di depan kamera yang secara langung menghancurkan brand image pabrikannya sendiri yang sudah kasih makan dia. Bos besar Pierer Mobility dan KTM Group, Stefan Pierer juga punya pemikiran sama, ngasih anugrah konsesi ke para pabrikan Jepang itu melukai harga diri mereka. Terutama karena mereka tau sebenarnya motor mereka g terlalu buruk (ada podium dan ada kemenangan).

"Konsesi bukanlah pendekatan yang tepat. Bahkan orang Jepang tidak menginginkan ini, karena ini sama dengan penghinaan. Satu hal yang melukai harga diri orang Jepang, tidak boleh dilakukan. Namun, kita dapat membayangkan bentuk konsesi lain. Misalnya, lebih banyak hari pengujian untuk membantu mereka lebih dekat ke puncak. Perdebatan saat ini tentang peraturan konsesi tersebut memang masuk akal. Sekarang kita harus menunggu dan melihat apa yang akan terjadi. Penting untuk menjaga dua pabrikan Jepang bersama kita" kata Stefan Pierer.

So aturan konsesi baru yang akan dibahas (bakal kita bahas di podcast) adalah untuk kasus 20 GP per musim diizinkan 7 mesin per rider untuk pabrikan non konsesi sedangkan pabrikan konsesi mendapat 9 mesin per rider. Untuk kasus lebih dari 20 GP per musim (21-22 seri) maka jumlah mesin yang diizinkanbertambah 1 mesin untuk semua pabrikan TETAPI baik untuk kedua kasus, mesin terakhir HANYA boleh digunakan mulai seri ke-19. Ini baru akan dibahas di Valencia nanti dengan melihat bagaimana kondisi performa para pabrikan Jepang di akhir musim. Semoga gw salah, gw punya feeling para ori dijatah ke pabrikan Jepang demi mempertahankan performa mereka. Jadi hanya KW1 dkk yang masuk arisan. Tapi semoga gw salah.

Gosip lainnya bilang bahwa Stefan Bradl lagi menguji sasis baru, kitinyi mereka memutuskan mengesampingkan sasis Kalex karena mereka butuh lebih banyak grip di bagian belakang sedangkan menurut para rider yang pakai (hanya Papa Lucas yang g pernah pakai, even #PengeranDrakor Nakagami pernah pakai), feeling bagian belakang di sasis Kalex justru kurang bagus.

.. Follow Twitter (update artikel dan curhatan) dan Youtube (podcast) #Mbak_Yu username @mbakyuaja #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar

  1. Nah itu lebih baik, jumlah hari test yg ditambah utk para rider jepang daripada harus membuat pabrikan jepang masuk konsesi. Itu suatu penghinaan bagi pabrikan jepang. Baru 3 musim terpuruk, sdh dipaksakan utk dpt konsesi, lah pabrikan eropa butuh 15 tahun utk jurdun lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya itu ide bagus sih tapi yah kita liat aja, keuntungan konsei juga jumlah mesin lebih banyak. Cuma label konsesi itu jelas sebenarnya bikin malu sih, karenamemang keuntungan paling absolut adalah jumlah hari test tanpa batas.

      Hapus
  2. Oh iya mbakyu movistar dgn monster lebih banyakan kuaci yg mini ekekek

    BalasHapus
    Balasan
    1. Monster energy lah yang lebih banyak, cuma klo dibanding banteng nyeruduk, lebih banyakan si banteng sebenarnya.

      Hapus

Posting Komentar

Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...