Carmelo Ezpeleta Yang Merasa "Dihianati" Oleh Team Pabrikan Dan Satelit Perkara Sprint Race Yang Kontroversi (Agak Kurang Disukai Rider Dan Manager Rider): Kami Sudah Sepakat Dengan Para Team Dan Pabrikan, Tapi Kenapa Jadi Begini

 

 


 Kalau kalian ingat tahun lalu soal pengumuman Sprint Race yang menurut khalayak paddock (termasuk gw) #AustrianGP dibuat sangat terburu-buru dan bahkan tanpa pertemuan dengan para rider di komisi keselamatan, pasti mengerti kenapa banyak rider kurang setuju dengan itu. Bahkan Papa Kembar yang saat itu memegang tampuk wakil ketua geng karena di seri Austria kemarin, merasa ada yang salah dengan cara Dorna mengumumkan perubahan format itu. Diumumkan di antara sesi latihan bebas Sabtu di mana rider bahkan g sempat sama sekali memperhatikan pers sedang apa. 

Waktu itu gw bilang DPRD Tingkat Pusat g perlu persetujuan geng Komisi Keamanan termasuk sang wakil ketua geng, karena sang ketua geng #JurdunDrakor Marc Marquez belum bisa ngerace, nongol di sirkuit untuk meeting dengan petinggi Honda Jepun sekaligus memperkenalkan manager barunya TERNYATA SUDAH MEMBERI PERSETUJUAN LISAN. Itulah kenapa begitu sang ketua geng balik dari sirkuit Red BUll Ring hari Sabtu pagi, Sabtu siang format Sprint Race diumumkan dan tinggallah para rider yang bengong karena baru tau setelah mereka sibuk kualifikasi. Kebanyakan rider kurang setuju tetapi pasrah karena menurut Dorna itu satu-satunya cara mengembalikan fans ke sirkuit.

"Saya menyadari bahwa kami melakukan konferensi pers dengan buruk. Kami melakukannya secara defensif padahal itu adalah pengumuman berita bagus. Kami mengumumkannya dengan buruk dan saya tidak mengerti mengapa sesuatu yang bisa menjadi keuntungan bagi bagi Kejuaraan diterima dengan sangat buruk. Kami pikir team akan memberi tahu para pembalap tentang apa yang telah kami sepakati dengan mereka, karena semuanya telah disetujui oleh team pabrikan dan satelit, tetapi ternyata tidak" kata sang Ketua DPRD Tingkat Pusat yang merasa dihianati oleh IRTA yang saat itu juga hadir di konferensi pers diwakili oleh Herve Poncharal. 

Rider dan manager rider sepakat Sprint Race meningkatkan resiko cidera bagi mereka. Karena di Sprint Race berbeda dengan latihan bebas dan kualifikasi di manalu bisa balik paddock bila merasa ada yang salah dengan motor tanpa memaksakan diri sehingga bisa berakhir crash. Di Sprint Race, salah atau g salah lu harus tetap geber motor sekian lap demi posisi klasemen. Habis-habisan akan beresiko tinggi pada crash habis-habisan juga. Dan sialnya karena Sprint Race hanya setengah poin, crash lalu cidera di race ini akan sangat merugikan karena sulit bahkan mungkin g akan bisa balapan di Race Minggu dengan poin penuh. Ezpeleta menganggap itu terlalu berlebihan. Dia mengambil kasus #JurdunDrakor Marc Marquez ketika di Mandalika.

“Risiko selalu ada dan itu pedang bermata dua, karena itu bisa terjadi, tapi saya harap tidak. Pembalap bisa crash saat balapan sprint dan saat pemanasan. Tahun lalu, Marc jatuh di Indonesia saat pemanasan... Risiko jatuh dan cedera dalam olahraga ini selalu ada" kata Ezpeleta.

Hmmm... Klo gitu rider wajib minta Dorna bayarin asuransi tambahan ini mah. Cara berpikirnya bikin gemes. Masa penjajahan rider sudah dimulai. Demi menghapus Valentino Rossi, demi menjalankan skenario ikan niu, demi kuaci kembali mengalir. Wkwkwkwkwk.

 

Follow Twitter #Mbak_Yu @mbakyuaja YouTube Channel at youtube.com/c/mbakyuaja Support at paypal.me/mbakyu #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar