#JurdunKonspirasiGagal Pecco Bagnaia Yang Siap Menghadapi Dunia Mempertahankan Gelarnya Melawan Skenario Ikan Niu: Test Yang Memuaskan, Sekarang Kami Siap Untuk Portimao


 

Jadi sebijinya rider pabrikan yang tembus 1 menit 57 detik di sirkuit Sepang jelas adalah kepuasan tersendiri untuk #JurdunKonspirasiGagal si kinyis Pecco Bagnaia. Ditambah lagi hanya dia dan Luca Marini,sesama rider VR46 Academy yang mencatat waktu di bawah 1 menit 58 detik. Dua hari berturut-turut sebelumnya, sesama rider VR46 Academy lain, si kriwil Marcobez juga memimpin catatan waktu. Perkara kurang populer ala Ketua DRPRD Tingkat Pusat itu hanya soal media #ABR yang pro Spanyol dan Perancis yang enggan membahas para anak muda ini karena punya embel-embel VR46 di belakangnya, di mana mereka sedang berusaha keras untuk lepas dari ikon MotoGP tak terbantahkan: Valentino Rossi. 

Tapi toh Pecco ogah ambil pusing, pada akhirnya yang raih jurdun susah payah sampai tetes keringat di race terakhir, dengan yang raih jurdun dengan mudah bahkan sebelum musim berakhir tetap keliatan dengan jelas. Pacco cuek beibeh, tetap fokus pertahankan gelarnya dan dia menutup 3 hari #SepangTest dengan senyum lebar. Mesin OK, elektronik juga sangat OK karena itu yang jadi faltor dia berhasil temus 1 menit 57 detik. Targetnya di #SepangTest adalah mengembangkan level Desmo GP23 hingga ke level GP22 tahun lalu (yang saatini dikendarai oleh Luca Marini). Sehingga di test Portimao nanti dia bisa meningkatkan level motor 2023 ke level lebih baih dari GP22.

"Saya sangat puas dan bangga dengan pekerjaan yang dilakukan dalam tiga hari pengujian ini. Jujur   hari ini saya merasa seperti melewati masalah tanpa menyelesaikan apa pun, sementara pada sore hari kami berhasil menyelesaikan tidak semua masalah tapi hampir, dan sekarang kita berada tepat di titik di mana GP22 berada. Saya juga mencoba beberapa time attack di penghujung hari dan sensasinya luar biasa. Lap cepat pertama adalah yang paling rumit karena Anda tidak fokus pada kecepatan dengan kepala Anda harus mengerjakan banyak hal lainnya. Dan kami berhasil, itu yang saya maksud, lompatan (cetak 1 menit 57 detik) itu berkat peningkatan elektronik" kata Pecco tersenyum. Dia sepakat dengan Papa Kembar yang mengatakan bahwa Desmo GP22 adalah motor super power yang akan jadi patron standar Ducati GP23. Hal ini karena para rider pengguna motor bekas itu justru menguasai catatab waktu test.

“Saya setuju, Ducati adalah salah satu motor paling kompetitif. GP22 akan tetap demikian setidaknya untuk dua tahun lagi, dan hasil dari para pembalap yang menggunakannya juga menunjukkannya. Untuk GP23, sebagian besar pekerjaan telah dilakukan. Di track lurus dalam hal top speed kami menakutkan dan kami sekarang telah mengaturnya juga. Masih sedikit kurang sedikit bisa di kendalikan dibandingkan dengan GP22, masih sedikit bergoyang saat keluar dari tikungan, tapi saya yakin saya ingin terus berjalan dengan pengembangan Ducati baru ini. Tujuan saya di test ini adalah untuk segera kembali ke level GP22 dan kami berhasil. Tahun lalu testnya jauh lebih sulit, tahun ini perhatian saya hanya menyelesaikan test dengan memuaskan. Kami mengatasi masalah tersebut tetapi pada akhirnya kami berhasil menyelesaikan semuanya jadi saya merasa sangat puas dengan pekerjaan yang dilakukan di sini di Sepang" sambungnya yang agak bingung ketika ditanya apa reaksinya soal #JurdunDrakor Marc Marquez yang sempat turun track tanpa winglet, yang mana Marc sendiri juga sama bagongnya kenapa disuruh turun tanpa winglet.

"Saya belum pernah melihatnya, tapi tahun lalu di Qatar saya juga mencobanya. Rasa ingin tahu itu ada, namun sebenarnya meski pengendalian motor meningkat, Anda kehilangan banyak kecepatan. Sayangnya kami tenggelam dengan pekerjaan pengujian dan tidak ada waktu yang pas untuk melakukan simulasi Sprint Race.  Kami benar-benar selesai memperbaiki motor dalam waktu pengujian terakhir yang tersedia. Adapun Luca, saya melihat hasil yang luar biasa, tetapi saya yakin dia dan Bezzecchi akan memberikan hasil yang luar biasa. GP22 benar-benar kompetitif tetapi pekerjaan yang telah kami lakukan dengan GP23 membuat saya sangat puas. Saya membuat permintaan kepada Gigi, saya tidak berpikir itu tentang sesuatu yang aerodinamis. Saya memiliki ide di kepala saya tetapi saya hanya akan dapat mengonfirmasinya di Portimao. Kami masih memiliki GP22 yang tersedia tetapi saya pikir kami akan terus bekerja dengan evolusi 2023 yang baru." kata Pecco yang tampak tak tergoda lagi dengan GP22 seperti yang sempat terjadi tahun lalu di mana dia sampai minta versi hybrid GP21 karena GP22 asli g memuaskan dia. Kali ini dia suka GP23 dan punya ide yang sudah dibicarakan dengan papi peri Gigi untuk #TestPortimao. Anak VR46 mah klo ada ideya diomongin. Dengan rider penghianat Enea pun dia akur-akur saja. Mereka cenderung bekerja sama dan menghabiskan waktu bersama untuk ngobrolin motor di luar track.

"Dengan Enea, kami sering berinteraksi selama test, terutama untuk berbagi sensasi kami pada motor. Sangat penting bagi kami untuk bekerja sama untuk pengembangan dan kami selalu menemukan diri kami secara substansial sejalan dalam hal pemikiran. Jelas selama balapan akhir pekan akan berbeda, semuanya akan memikirkan balapan mereka sendiri, tetapi dalam situasi seperti ini penting bagi kami untuk bekerja sama untuk mengembangkan motor dan kami melakukannya dengan baik" kata Pecco enggan terprovokasi lagi soal Enea.

Jadi klo test tahun lalu motor pabrikan Ducati lebih mendominasi daripada motor bekas Ducati (hanya Enea yang moncer). Test tahun ini motor bekas pun sama nyalinya dengan motor pabrikan. Semua Ducati bekas masuk Top10 di combined times, termasuk adik si #JurdunDrakor Alex Marquez yang tentu saja sumringah dalam hati bilang "untung gw udah cao dari Honda" karena finish didepansang kakak. Hanya rider sengak Zarco yang tertinggal di luar Top10 dengan motor pabrikannya, mungkin terlalu sibuk menguji part. Yo wes gw upacra bendera dulu. Selamat hari Senin eperibadeh.

Follow Twitter #Mbak_Yu @mbakyuaja YouTube Channel at youtube.com/c/mbakyuaja Support at paypal.me/mbakyu #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP

Komentar