Davide Barana Membocorkan Rahasia Mesin Ducati Tahun Ini: Desmo Tahun Ini Lebih Powerful, Kami Bahkan Sudah Bersiap Untuk 2024 (Tanda Supremasi Pabrikan Jepang Sudah Berakhir)
Davide Barana, Direktur Teknis Ducati Lenovo membongkar rahasia sukses Ducati. Berhasil menjadi motor teramah di track dan tahun lalu berhasil juga mengukuhkan diri sebagai motor terbaik di track. Sosok papi peri Gigi adalah kunci utama, dia dan para insinyur mengembangkan setiap ide dan opsi untuk mengimbangi "penyakit" motor mereka: susah belok gegara terlalu powerful. Tetapi berbeda dengan Yamaha yang pusing gimana caranya nambah power yang justru mengorbankan kehalusan riding style, Ducati justru tidak pernah membatasi power mereka dan melakukan tweak agar power tersebut bisa diimbangi dengan ide dan part baru agar bisa lebih "terkontrol". Davide Barana membocorkan hal itu dalam wawancaranya, bahwa Ducati nampak lebihsiap untuk tahun ini bahkan ide tentang Desmo GP24 tahun depan sudah ada meski musim 2023 sendiri belum dimulai.
Setiap tahun kami mendapatkan ide-ide baru untuk ditingkatkan. Ini hal yang sulit karena mesin saat ini memiliki stabilitas tertentu, mereka sudah seperti itu selama sepuluh tahun. Sejak 2012 kami memiliki regulasi yang stabil. Di tahun-tahun awal ada lebih banyak ruang untuk pengembangan, kami memanfaatkannya hingga batasnya, tetapi mesin tahun ini akan lebih bertenaga daripada tahun lalu. Kami juga memiliki beberapa hal untuk mesin 2024" katanya yang bersyukur punya sponsor Lenovo yang mendukung mereka secara penuh dalam pengolahan data yang sulit dikelola oleh manusia saking banyaknya parameter dan perhitungan. Ini adalah keunggulan Ducati yang bisa dikatakan "mutlak" karena para saingannya meskipun meniru inovasi mereka tetapi perhitungan dan pengolahan data parameter tidak bisa ditiru begitu saja.
"Kami berpikir seperti tim F1 dan memiliki mitra seperti Lenovo memberi kami banyak kemungkinan dengan data untuk diperhitungkan. Data yang kami hasilkan menjadi sesuatu yang secara manusiawi tidak mungkin dikelola. Anda membutuhkan sarana untuk mengumpulkannya. Itu sebabnya kami banyak berinvestasi dalam hal analitik. Terutama karena kami memiliki begitu banyak team dan kami melakukannya dengan cepat, setelah setiap sesi, untuk melihat apakah para pembalap memiliki masalah dengan keandalan, dengan mesin… Kami juga memiliki hal-hal yang lebih spesifik yang perlu kami perbaiki" kata Barana lagi. Tampaknya hal ini yang diendus oleh KTM sehingga melakukan pembajakan cukup besar-besaran terhadap teknisi, kru dan rider Ducati. Karena mereka ingin tau "rahasia" aerodinamis dan inovasi Ducati. Ducati sendiri dengan back up Lenovo bukan kehabisan senjata, mereka kabarnya bersiap untuk menggunakan kecerdasan buatan untuk pengumpulan dan pengolahan data yang akan jauh lebih cepat dan akurat.
"Saya harus hati-hati, saya tidak bisa berkata terlalu banyak. Kami sudah melakukan hal-hal yang sangat menarik. Dengan realitas virtual kami memiliki ide yang membantu kami bekerja lebih baik, lebih cepat, untuk mengurangi perbedaan" kata Barna berahasia.
Adooooh, bijimana ini... Itu pabrikan Jepang, sebiji sudah tutup lapak, sebiji masih tersesat, sebiji lagi masih tanda tanya motornya bakal macam apa tahun ini. Laaaah si Italia sudah 5 langkah lebih maju: sudah punya ide untuk mesin tahun depan plus sudah bersiap memakai kecerdasan buatan untuk pengembangan motornya. Gw sendiri juga terkagum-kagum loh liat teknologi motor balap eletrik mereka untuk MotoE. Pertanda dominasi Jepang di motobini sudah runtuh...??? Kuaci...??
Follow Twitter #Mbak_Yu @mbakyuaja YouTube Channel at youtube.com/c/mbakyuaja Support at paypal.me/mbakyu #MarcoBezzecchi #LucaMarini #FrancoMorbidelli #PeccoBagnaia #MotoGP
Komentar
Posting Komentar
Ngegosip...?? Komen Gih... Tapi Inget Gw Tetap RAZIA... Ekekekekek...